Thursday, October 28, 2010

What Gravity Has Done To Me

You ain't there when I fall for you.


And the gravity's proud.

PS: I retweeted this before, "Here what's lame: the world is full of disaster and I'm still worrying about myself". I just can't shake off this guilt. God. I can't. I must be the lamest person on earth.


image from: http://www.amoeba.com/blog/2008/07/writings-from-the-holy-texan/free-to-do-what-i-want-joss-whedon-s-dr-horrible.html

Saturday, October 23, 2010

Happy Little Faces

Do you guys know what I did today? Kepingin tau? Engga? Bodo, tetep cerita ahh hahahahaa. Sooo, today I helped a dearest friend of mine, della, doing her research. Penelitiannya dilakukan di pinggiran kota Surabaya, tepatnya di Kenjeran.

Della bilang sih bakalan jemput jam 6 pagi teng. Makanya aku udah gedubrak-gedubruk dari jam setengah 6 pagi buat mandi dan siap-siap. Nyeehh, ternyata jam 6 della bbm aku, bilang kalo dia baru bangun. I knew it, hahaa. Akhirnya della baru jemput sekitar jam 7an. Singkat cerita (sebenernya sih males nulis panjang-panjang, hehe), kita nyampe di SD dan sukses melakukan penelitian. Yang mau aku sedikit ceritain adalah kesan-kesannya.

Bekerja sama dengan anak-anak kecil memang a whoooole different thing. Anak yang kelas 1, 2, dan 3 SD sih masi imut-imut, lucu, manis, penurut, pemalu, asik dah pokonya, dan memang sampel penelitian yang digunakan adalah anak kelas 1, 2, dan 3. Sedangkan kelas 4 keatas, bedeeeeehhh, anak singkong semua hahahaa. Dan namanya anak kecil, gitu ngeliat mbak-mbak cantik pake jas lab (yang aku yakin dimata mereka keliatan kaya jas dokter, hihii amiiiiin!) pasti level of curiousity-nya naiiiik sampe ke batas maksimum. Bayangin aja, dari anak yang tingginya sepinggangku (beneran ada ga yah? Haha kecil banget deh pokonya) sampe yang lebih tinggi dari aku, pada lari-larian, tendang-tendangan bola, teriak-teriak, dorong-dorongan, loncat-loncat, semua kata kerja kayanya dikerjakan deh sama mereka.

Apalagi begitu kita manggilin mereka satu-satu, anak yang memenuhi kriteria (which is cuman sebagian aja, ga semuanya), kita periksa giginya, kita foto pake kamera gede ala fotografer profesional, daaaaaaaaaaaan yang paling bikin anak-anak kecil itu excited adalah bagian kita ngasih bengbeng dan sikat gigi warna-warni gratis buat anak yang jadi sampel penelitian. Wahh, udah deh, chaos suasananya! Hahahaa.

Anak kelas 4 keatas yang ga kebagian bengbeng dan sikat gigi (karena emang bukan target sampel penelitian dari awal) berisiiiiiiiiik teriak semua minta dibagi bengbeng sama sikat gigi, "mbaaak, njaluk bengbeng-e po'o, ojo medit-medit tho mbaaak!" ("mbaaaak, minta bengbeng-nya dong, jangan pelit-pelit dong mbaaak!"). Dan itu mereka sekitar 20 ekor anak berisik jejeritan mengepung kita minta bengbeng. Seruuu!! Hahahaaa.

Their expressions, their exclaimings, shoutings, everythiiiing is priceless. Walaupun muka mereka bengal-bengal, badung-badung semua, tetep ajaaaaa, they're having fun, they looked really happy, they're having a good time pushing us and making us dizzy hahahaha. And you know what? Their happy faces are dangerously contagious.

Dari jam 7 sampai sekitar jam 2. I was tired. I am still tired now, my leg even hurts for standing too long in high heels (my bad :P). But I'm happy. For now :)

"Ayo bilang 'hiiiiiii'," i said

PS: Ada fotonya, tapi masi di della. Semoga boleh diupload disini :D
PS2: boleh diupload hehee. I looked pretty cool, huh? :P

Thursday, October 21, 2010

When Noone's Looking

It was 20.10.2010. Eeeeeeeveryone seemed really really exited bout the date. I didn't. Malahan aku mewek pas malemnya huhu.

Siang hari di tanggal 20102010 masih biasa. Everything was normal, so far. But then the night fell. The misery was started by my dearest printer, Fernando (yes, you got that right! I named my printer after the hawtie soccer player, Fernando Torres :D).

Fernando ngambek, tinta hitamnya ga nyata, blur gitu. Tinta warnanya yang kuning ga mau keluar. Padahal aku lagi butuh bangeeeeett ngeprint buat tugas prosto yang harus didiskusikan besokannya. Aku nyoba ngeprint bolak-balik soalnya tulisannya ga bisa dibaca sama sekali, blur banget dah. Aku terus nyoba maintenance printer, yang ngabisin berlembar-lembar kertas. Terus aku nyoba ngeprint lagi. Dan masih gagal. Sumpah aku sedih banget. Bukan cuma karena Fernando yang lagi rewel, tapi karena I spent a bunch of papers for nothing! Ya Tuhan, sumpah aku ngerasa bersalah banget sama bumi. Selama ini aku udah usaha hemat kertas, nulis macem-macem tentang global warming, tapi malem itu aku malah buang-buang kertas sia-sia. I was extremely saaaad. Udah mana kantong belanjaan go green-ku hilang. Jadinya aku masihh aja nyampah plastik. Huweeeeeeeeeeeeeeeee. Mewek pertama: done.

Karena udah sedih banget dan putus asa, akhirnya aku ketiduran. Tapi tidurku engga tenang, dan bener aja dong, aku mimpi buruk. It was one of the worst nightmares I ever had. Mimpinya nakutin banget sampe aku kebangun, ketakutan, dan ga bisa tidur lagi. Kepingin nelpon atau ym atau bbm seseorang, but it was late, dan aku tau semua orang pasti udah pada tidur atau kalopun masih melek, pasti lagi sibuk. Emang dasar aku nangisan, maka aku nangis lagi. Mewek kedua: done.

Akhirnya setelah cape nangis, aku ketiduran lagi. Tapi tidurku semakin ga tenang. Bener aja, jam 2an dini hari aku kebangun. Kali ini gara-gara geledek. Suara geledeknya GEDE banget sumpah, itu adalah suara geledek paling gede yang pernah aku denger seumur hidup. Aku kebangun dengan kaget, jantung mau copot saking gedenya suara geledek, seakan-akan geledeknya nyamber didepan pintu kamar. Kamar kosku ada di lantai 2, terus depan kamar ada teras jadinya kalo hujan pasti kedengeran banget. I was really frightened. Mau ke kamar inka terus numpang tidur disana, tapi aku ga berani keluar kamar, takut kesamber geledek. I desperately checked on my ym/bbm contacts but I couldn't find a name I could ask for help. I felt all alone. And as you know it, I cried again. Mewek ketiga: done.

It was a horrible night. The worst part is I don't know why there is no one I could rely on when I really need one. Padahal daftar nama di contacts bbm/ym panjang banget. All I know is they're all busy. Busy.

It breaks my heart :'(

Saturday, October 16, 2010

Sense of Navigation = Zero

Seharusnya aku ngerjakan tugas prostho tentang kasus II. But, as you can see, I ended up here. Surprise. Hahahah.

Have you ever heard that women can't read maps? Well, that's true. At least for me heheh. I tell you what: my sense of navigation is zero. Kosong. Mungkin minus hahahaa. Contohnya, aku susah banget ngapal jalan. Udah 3 tahun hidup disurabaya, aku masi ga pernah apal jalan-jalannya. Paling cuman apal jalan ke kampus (iyalah, ngapain aja disurabaya sampe gatau jalan ke kampus hahahaha), ke stasiun gubeng, sama ke mall-mall terdekat.

Kalo misal inka ngetes,"Non, kampus arah mana?" Aku bakalan otomatis ngebayangin berdiri di pinggir jalan kosan dan dengan semangat nunjuk ke kanan padahal harusnya aku nunjuk kiri. Bingung ye? Nihh kasih nih petanya!


Kalo dari google maps, kosanku emang ada di sebelah selatan kampus, tapi kamarku itu sendiri menghadap ke timur. Jadi waktu aku aku lagi dikamar kosan dan menghadap ke timur, harusnya aku nunjuk ke kiri (utara) bukan kekanan (selatan). Inka sih cuman geleng-geleng kepala hahaha.

Aku emang paling susah ngebayang-bayangin arah kaya gitu. Biasanya otakku akan otomatis mikir bahwa arah yang ada didepanku adalah searah dengan pintu rumah, padahal bisa aja kan, walaupun kita ada di dalam rumah tapi kita menghadap ke arah yang berkebalikan dengan pintu rumah. Yah, ternyata otakku emang segitu doang huhu.

Terus misal lagi di mall.
Inka: "Non, ke toko A dulu yok. Eh dimana yah itu? Lupa gue"
Aku: "Disebelah toko B, Ka!"
I : "Wih tumben lo inget. Toko B lantai berapa?"
A: "..... ga tauu. Pokonya aku ingetnya toko A di sebelah toko B aja" (nyengir kuda)
I : (mukanya pengen ngejitak)

Terus ditambah lagi dengan pengetahuan geografisku yang juga sebelas dua belas sama kemampuan navigasiku. Antara Kediri, Situbondo, Lumajang, dan kota-kota lain aku suka engga bisa ngebedain kota itu ada di Jawa Timut, Tengah, apa Barat hahahahaa. Terus aku juga ga pernah tau urut-urutan kota yang dilewatin kereta Surabaya-Jember. Padahal deh udah 3 taun bolak-balik naik kereta. Misalnya kaya kemarin, aku pas dikereta, lagi tidur. Kebangun gara-gara bunyi hape ada sms.

Aku  : (baca sms sambil setengah merem, ternyata sms dari papa)
Papa : sms = nyampe mana? Kalo udah nyampe Tanggul, sms papa ya
A: (manaaaaa deh aku tau aku ada dimana hihi. Maka aku intip google maps sambil masih setengah merem)
A: bales sms = bondowoso papa
P: (gabales sms, tapi tiba-tiba nelpon)
P: "Kamu nyampe manaa??"
A: "Bondowoso papaaa. Kan udah aku bales"
P: "Surabaya-Jember ga lewat Bondowoso! Kamu salah kereta??"
A: "Bukaaan. (Berusaha recalling gambar peta di google maps barusan) Ini lo dari google maps, Bondowoso yang sebelom Klakah ituuu"
P: "Probolinggo?"
A: "Eh iya deng itu, Probolinggo, hehe"
P: "...."

Yah begitulah hahaa.

Sunday, October 10, 2010

A Wishful Thinking

When I meet you
I wish you'll love me as much as my momma always loves me
I want you to tell me that I'm beautiful, no matter how grey my hair would be and how fat I'm gonna be and how many wrinkles I would have on my skin
I wish you to make me the last and the only song you will sing
And you will whisper my name when your lips touch mine
And I will love you with every living cell in my body

The only problem is, I just haven't met you yet :)

For your infomation: This ain't a  poem, hell no. It's a prayer. My prayer :D

Monday, October 4, 2010

Overdosis Wangi Sabun

I mentioned that I always have a thing about cowo wangi sabun di postingan yang ini. Dan kemarin saya ketiban duren. Pas baksos kemaren, sore-sorenya gitu, anak-anak cowo pada abis mandi semua dan itu masya Allah wanginyaaaaaaa, sabun!! Mereka langsung keliatan beberapa derajat lebih ganteng!!

Langsung kepingin endus-endus, kepingin dusel-dusel. Bolak balik istighfar, astafiwloh itu temen sendiriiii. Tapi dikelilingi aroma maskulin bersabun apa dayaku coba, I was instantly got high hahahahaa. Dan masih berlanjut sampe tadi pagi. Ngeliat itu para lelaki di kelas, langsung keinget betapa wanginya mereka ketika abis mandi dan tiba-tiba mereka semua keliatan kaya Justin Timberlake di mataku ahahahahahahaa.

Gawat gawat.