Saturday, May 30, 2009

Tough Week

It had been a tough week.

Dua hari berturut-turut lembur. Hari ketiga tepar.

It's weekend now. I wanna have a little fun!

Yeaahhh.

Saturday, May 23, 2009

masak memasak

I'm home!!

As usual, my daily activities at home is nothing. Yeahh. I do nothing. Like sleeping all the time and eating sometimes.

But yesterday I made a breakthrough. Wow. Sounds great isn't it? Well, I cooked yesterday. Tried to cook at least. I made pancakes.

My first step was browsing for the recipes on the internet. Then I got one simple recipe. I bought the ingredients. Eggs, baking powder, milk, blah blah blah. Aku memutuskan untuk membuat setengah porsi dari resep asli soalnya resiko gagalnya gede banget, kan sayang buang-buang bahan makanan. Di resep, seharusnya tepungnya sebanyak 2 cups. Nah kan, aku mulai bingung. Cupnya segede apa nih? Cup kopi apa teh apa bra? Huuumm. Akhirnya aku make cup kopi mama.



ingredients





Ehh.. Begitu dituang ke mangkok, ternyata 1 cup itu uda hampir setengah mangkok. Yah, gapapa dah. I added egg and milk. Tapi apa yang terjadi? Adonannya encer abis. Mati aku. Yaudah, tepungnya ditambah dehh. Brarti gulanya ditambah juga dong? Baking powdernya juga? Sebanyak apa nih nambahnya? And then I got more confused. Akhirnya aku memutuskan buat pake ilmu legendaris yang udah turun temurun, yaitu ilmu kira-kira. Gulanya kira-kira ditambah dua sendok deh. Tepungnya dituang seperempat bungkus lagi dehh. Demikian seterusnya. Kira-kira.

Lalu tiba saat menggoreng. Tuang 3 sendok diatas penggorengan. Adonannya mulai berasep. Muncul gelembung-gelembung lucu dipermukaannya. Tunggu semenit dua menit. Dibalik ahh. Dan begitu dibalik, ternyata itu pantat pancake udah item. Ternyata api kompornya kegedean. Oops. Yah, sekali salah gapapa dong.



my very first own made pancake




Dimana-mana bentuk pancake bunder, bukan? But mine was special. Bentuknya tidak bunder mulus, tapi lebih artistik dengan sentuhan messy look dipinggirannya.



pancake ala picasso. artistik.




Kelar ngegoreng adonan, tiba waktunya icip-icip. Boleh percaya boleh nggak, rasa pancake-ku lumayan. Emang sih, ga bisa dibilang enak, tapi masih mirip rasa makanan manusia. Rasanya kaya pancake. Nice work.

Ternyata aku berbakat masak. Hehehe.

Wednesday, May 20, 2009

somebody's me

It’s drizzling outside. Romantis abis. Haha.

Akhir-akhir ini my puppy pet sering muncul di facebook, entah meng-update status atau apa. Well, biasanya kalau aku sering ngebaca status seseorang, lama-lama akan ngerasa lebih “tau”, lebih intim, tentang orang itu. But this, is different.

Semakin sering ngeliat malah terasa semakin fiksi. Semakin tidak nyata. Like he’s only my imagination. Buatku, that puppy pet malah jauh lebih tidak nyata dari The Beast di Beauty and The Beast. All those memories, reminiscence, are fading away. Seolah-olah semuanya benar-benar cuma imajinasiku.

Maybe that’s why I was so happy to be in contact with his girl. So I can convince myself that all those memories was true, a fact of life.

It’s not only pathetic, but also not healthy.

Questions, will never figure them out

A face, will always linger in my mind

Eyes, too clear to stare

Distance, will never taper off

Memories, will always be recalled joyfully

Longing, will never be achieved

Tears, I couldn’t cry





They will haunting me. Everywhere. Everytime.

Monday, May 18, 2009

A Little Review RASA and Angels and Demons

Kemarin aku nonton Rasa, filmnya abang Christian Sugiono, bertiga dita sama inka. I wanted to watch that movie since Christian put a poster of that movie on his official blog. Dari awal ngeliat poster filmnya aku mulai curiga. Genre film ini apa? Ceritanya kaya gimana? I’d been wondering. I’d browsing for the synopsis, too, but I got nothing. Sampai detik terakhir sebelum aku nonton Rasa, I still believed that I was about to watch a drama movie or something like that. Dan begitu filmnya dimulai, aku mulai curiga, kayanya Rasa itu genre-nya horor deh. Great. Like I’d be able to watch such movie. I was still trying to keep think positive. Nggak mungkin ini film horor, pasti cuman awalnya aja yang dark and gloomy. Bentar lagi pasti mulai cerah ceria. That’s what I was trying to say to myself.

Tapi apa mau dikata. Maksud hati memeluk gunung, tapi tangan tak sampai. Backsoundnya mulai heboh dan ngagetin. Mulai muncul penampakan-penampakan yang tidak diinginkan. I just couldn’t help it. Aku mulai tutup telinga tutup mata. And that was what I did for almost the whole duration.







Inti ceritanya sih tentang Rianti (Pevita Pierce) yang punya kemampuan untuk melihat suatu penglihatan tentang hal yang akan terjadi dan melukiskannya di atas kanvas. Anak profesor Anthony yang bernama Mariah diculik dan Rianti melihat dan melukisnya. Begitu tahu tentang kemampuan Rianti, Anthony meminta bantuan Rianti untuk mencari anaknya.

Nah lo, pasti bingung mikirin “Loh terus Christian Sugiononya manaaaa?”. Aku juga sebenernya kurang paham apa fungsi dari karakter Wisnu yang diperankan sama Christian Sugiono. Which is yang di poster filmnya foto Christian Sugiono gede banget, mendominasi. Tapi ternyata itu cuman tipuan. Menurutku karakter Wisnu itu cuman kaya tambahan doang. Pemanis. Penarik penonton. Wisnu di film cuma berperan mendorong dan menguatkan si Rianti yang emang digambarkan suram, lemah, dan fragile. Udah mana entah kenapa akting abang Christian dimataku masih keliatan kaku. Banget. Aktingnya sama aja kaya di Dunia Mereka waktu dia masih baru-baru muncul. Too bad.

Tapi untungya aku nonton bareng dita. Everything’s got much funnier. Dialog-dialog Christian sama Pevita yang menurutku agak sinetron, jadi terasa so silly kalau didengerin dengan dita disebelahku. Kita bolak-balik cekikikan ngedengerin kata-kata cinta Wisnu buat Rianti.
Rianti : itu bukan cinta, Wisnu! Itu kasihan. Kamu kasihan sama aku!
Wisnu : bukan, Ri. Itu bukan kasihan. Itu kasih.
Kita berdua kompak langsung cekikikan heboh. Kalo aja kita nggak inget kalo lagi nonton di bioskop, kita pasti udah ketawa ngakak.

Ada satu scene yang bikin kita ketawa ngakak tanpa bisa ditahan. Yaitu scene dimana Rianti Cartwright muncul tiba-tiba sebagai cameo. Itu scene bego abis. Hahahhahaaa.

Sedangkan inka, yang emang dari awal udah males-malesan, sepanjang film jadi maki-maki mulu. Well, since kita emang ga maksa inka nonton, I don’t feel sorry for her, hehheee. No offense kaa. It’s a risk she’s got to take. Emang resiko kan kalo mau nonton film, kita bakalan suka sama filmnya atau kita bakalan nyesel. Aku emang beneran menyesal. Tapi bukan karena terlanjur bayar tiket, tapi menyesal kenapa filmnya Christian harus kaya begitu. I am not sorry for the ticket I paid. Soalnya pasti aku bakalan penasaran kalau sampe nggak nonton.

Well, that’s it for the review I think.

Dua hari kemarin kayanya merupakan hari sushi deh. I had sushi in two days in a row. Hari Sabtu makan sushi di Sushi Tei GM, hari Minggu ditraktir dela makan sushi di Sushi Tei TP. Hmmm. Nice.

Tujuan utama makan di TP sebenarnya buat foto di Onix. And we’re so freaking pretty. Haha.






Oh iyaaaa. Hari Sabtunya aku juga abis nonton Angels and Demons. Yah, emang filmnya keren. Malah mungkin bagi kebanyakan orang keren banget. But that movie is just so not my type. Genrenya aja udah thriller. Jadi susah buatku buat suka sama Angels and Demons. But, yes, over all the movie is great.





Plotnya rumit tapi masih bisa diikuti bahkan tanpa membaca atau menonton film sebelumnya, The Da Vinci Code. Film diawali dengan pembunuhan seorang peneliti di sebuah laboratorium. Profesor Langdon dipanggil untuk membantu menyelesaikan kasus sementara penculikan calon Paus baru dan ancaman bom datang. Pretty interesting, isn’t it?

well, not for me. heheheee...

Looking forward for monday..

I really envy her. He's so adorable. And prefect. And so gorgeus. And gentle.

*sigh*

Wednesday, May 13, 2009

Postingan yang Randomer

Surabaya is chilling! Wow. Sebenarnya buatku nggak dingin-dingin amat. Sejuk. Hmmm. Nice. I feel like I’m in Forks. Hahahaa. I wish. Abisan biasanya Surabaya itu bagai Kenya yang menyamar jadi Surabaya. Panasnya amit-amit. Terus sekarang tiba-tiba, ada angin ada ujan, Surabaya jadi dingin. Actually, it’s a bit weird. It’s in the middle of May. It’s supposed to be dry season. Yah, sebenernya mungkin nggak aneh sih. The weathers all over the world has been weird lately. It’s because of global warming, of course. Which reminds me of Knowing. Urgh.

Okay next subject, please!

I watched Wolverine last week. Which is not bad. Not bad at all, actually. For me, the whole movie is cool. The plot is interesting. The fighting scene is awesome. The actors and actreeses were great. But the prominent thing is the Wolverine himself. I mean Hugh Jackman is wow. He’s so sexy. His biseps, his back, his chest, his six-pack stomach, is prefect. Again, wow. Tapi sayangnya Wolverine kurang meninggalkan kesan mendalam di diri, di aku maksudnya. Plotnya emang menarik. Tapi kurang berkesan. Sebenarnya emotional conflict-nya juga ada. Tapi ya itu tadi. Kurang nendang, hahahaa. So it doesn’t make me wanna watch it all over again and again, like Twilight, for instance. Or Bourne Supremacy. Or Beauty and The Beast.

Yumm.



Oh. One thing. I’ve got the tickets to Jember! Hahahaa. Sweet.

Got to go. Mau mandi terus langsung ke kampus. *sigh*

Tulisan Random

Dudidaam didaam..

Huuumm.. lately, surabaya lagi sering ujan.. dan tiap kali ujan, ujannya agak-agak heboh gitu. And of course, the side effect of it is banyak orang yang jadi sakit. Contoh paling gampang yaitu inka. Inka mah ga usah musim ujan juga udah hobi sakit siih.

Anywaay... Yah, oke aku ngaku deeh. Sebenernya seharusnya sekarang aku harus belajar farmako sama konservasi. But I have sooooo many things distract me. Great. Like I need more distraction than before. Adaaaa aja gangguan dan godaan yang muncul. Yang paling menggoda yaitu my blackberry. My hands just reach it over automatically, like every five minutes. I just can’t help it. Terus juga ada the twilight saga. Bentar-bentar “baca twilight bentaar aaaaahh” and then it ended up with I read two chapters at least.

Gimana yah caranya biar keep focus?? It’s just getting harder to concentrate on study.

Bakalan ada long weekend lagi next week. I’m considering to go home. I haven’t decided anything yet. But I think going home is a quite well plan.

Another good news: aku udah mulai bisa makan sushi. My first acceptable sushi: baked salmon maki. Thanks to inka. Heheee. Now I’m yearning some more baked salmon maki. Padahal seharusnya hemat. Urgh.

Surabaya lagi dingin nih. Enak. Tapi jadi sering kebelet pipis dah. Heeemm. Sejuk gitu deh. I always like rain. Oke ralat, I always like gerimis. Kalo ujannya terlalu gede aku takut ah. Takut petir kilat, takut mati lampu, takut bocor, takut becek. Paling enak kalo lagi ujan tu kita lagi dirumah ato paling nggak dikamar kosan deh. Pintu kosan dibuka dikit jadi angin dinginnya masuk. Terus tiduran sambil dengerin musik sambil baca buku. Hmmm.

Atau ujan pas lagi dimobil. I like that, too. Ngeliat tetesan ujan di kaca mobil asik juga. Lampu-lampu mobil sama lampu jalan yang a bit blurry gara-gara ujan, memantul di aspal yang basah kena air ujan. It’s so beautiful. Asal jangan ngelewatin jalanan banjir terus mobilnya mogok terus terpaksa kita naek getek. Well that’s not cool.

Duuhh. Seharusnya mulai belajar lagi ni. But i’m so not in the mood. Kata dita si mood belajar tuh harus dipaksain. Tapi ga segampang itu ternyata. Kalo dipaksain belajar, malah ga masuk. Huuuhh.


Aku lagi pengen baca banyak hal.
1. The complete twilight saga. Yang bahasa inggris
2. kungfu boy
3. Jurnal buat BO
Itu aja ding. Ga banyak ternyata. Hehe.

Pengen punya modem nih. Enaknya kalo ga perlu ke warnet buat upload postingan blog baru. Bisa download lagu kapan aja. Bisa nyari apa aja. Maen facebook kapan aja. Ya ampun. Semakin banyak distraction dong.

Oh iyaaa. Kemaren abis nonton the other boleyn girl. A great movie I think. It shows us, how women are always repressed. Sovereignty always belongs to the men. It’s all the same. I’m so grateful aku tidak lahir pada jaman pra emansipasi. Anne Boleyn is a very bright woman. She’s great at diplomacy and seducing the king. Sayangnya Anne Boleyn terlalu terobsesi dengan King Henry VIII dan kedudukan. Too bad.



Anne Boleyn yang asli.


Natalie Portman as Anne Boleyn in The Other Boleyn Girl. Lumayan mirip.



Dohh. Bosen abiiss. Sometimes I wanna go crazy all night long. Having fun. Yahh semisal ajeb-ajeb. Tapi kayanya bakalan susah terwujud. Aku sendiri ga terlalu yakin apa aku emang bener-bener pengen pergi ajeb-ajeb.

Haaaaahhh. Apa mandi aja ya sekarang? Mandi, nggak, mandi, nggak, mandi, nggak, mandi, nggak. Pilihan kegiatannya ga ada yang asik nih. Kalo ga mandi, belajar. Ha ha. Ya udah deh. Mandi aja apa? Eh, tapi abis mandi biasanya malah ngantuk. Hadoohh. Bingung. Apa nonton dvd? No freaking way. Ga boleh. Ya udaah deeh. Mandi ajaa. Huhuuuh.