Sunday, June 28, 2009

quick update: cute baby harlow and her hot dad!

i'd just joined twitter 2 days ago..hahaaa..i know i know..i'm so not up 2 date..but hey, i've joined anyway..

and these are my first four favorites tweets, the all four are from joel madden:

JoelMaddenWhy is it that i can't sleep. And i constantly have to go in and check on harlow when i can't sleep, but if i wake her up MOM will be Pissed

JoelMaddenSerioulsy sometimes i just wanna wake her up and hangout. She's my little best friend.But just like her mom she likes to sleep more than me

JoelMaddenI'm not the best dad, but i def put more effort into being dad then i ever have at anything else. Nothing is more important than my kids

JoelMaddenAnd for the record. I'm an alright dad. Its Nicole that is the super MOM. She does all the hard stuff, and makes me look good. 100% Goodnite


Wow, joel. you're hot. you're a dad. and those tweets officially made you a hot-super-dad. it's good to see a superstar-rocker-dad like you still spare times for your kid.

and fyi, it's joel's twitter profile pic



Awwwww.... isn't it sweet? and baby harlow winter kate madden you're so super super cute, sugar!

Really wish I'll have someone like joel madden eventually!

Saturday, June 13, 2009

No Offense, Please!

Pengguna facebook udah tambah banyak. Penggunanya juga dari berbagai kalangan. Dari anak sekolahan, mahasiswa, sampe bapak-bapak ibu-ibu juga ikutan make facebook. Biar awet muda kali yah. Hehe. Setauku, di facebook itu harus pake real name. Tetapi entah kenapa sekarang orang-orang banyak yang pake fake name. And for me, it’s just so alay.

Misalnya: Iben Ajahh, Dinda Kiyut Abiss, Sinta Loverz, PrinCz Cantique, daaaaaan lain-lain. Eww. Memaaaang siih, itu hak tiap orang. Kurang kerjaan amat yah kesannya kalo aku ikutan ngurusin id facebook orang lain. But it’s bothering me. Kadang-kadang sangat mengganggu ngebaca nama-nama itu di friend list. Tapi apa susahnya siiih pake nama aslii? Ya ampun.

Mungkin bagi sebagian orang, memakai fake name di facebook itu lucu, cool abis keliatannya. Gila lo, nama gue modifan men. Nama asli mah udah ga jaman. Gitu kali ya. Tapi tapi tapiiiiiii, buatku itu so alay. Using fake name on social networking is so last year. Itu jamannya masih pake friendster. Bukannya aku bilang friendster udah ga jaman atau apa, aku masih suka ngecek account friendsterku. Dan aku pake fake name di friendster. Ohh, sudahlah.

Oh iya. Ada satu lagi yang menggangguku kalau lagi mainan facebook. Modified word spelling. Nulis “yang” jadi “iank”. “sibuk” jadi “cbug”. “saya” jadi “saiah”. Terus juga penulisan huruf yang berganti-ganti small caps-caps. yA amPuN. Men. Aku tak tahan.

Tapiiii, emang bukan urusanku sih sebenarnya. Terserah juga orang mau gimana mengeja tiap kata yang dia mau. Cuman masalah beda selera aja kan. Mungkin menurut sebagian besar orang modified word spelling lebih gaul dan lebih kiyut aja. Kurang kerjaan banget deh gw ngurusin cara orang lain ngetik. Hahahaa.

Please, no offense. I just wanna share what’s in my mind. Salam love, peace, and gaul.

Friday, June 12, 2009

Do You Like Fairytales? I do Like 'Em!

Pernah denger cerita Beauty and The Beast nggak? Atau mungkin Cinderella? Sleeping Beauty? Tarzan? I’m sure most of you would say yes.

But if I ask you this: suka sama kisah Beauty and The Beast nggak? Atau Cinderella? Sleeping Beauty? Tarzan? Jawabannya pasti macem-macem. Bisa suka, biasa aja, nggak suka.

I always like fairytales, usually Disney’s. Soalnya yang suka bikin film berdasarkan dongeng ya Disney itu. Cerita-ceritanya menyenangkan, dan aku paling suka film yang bikin orang jadi hepi sehabis kelar nonton.

Tapi banyak yang bilang film fairytales itu nggak bagus. Shallow. Naïve. Tidak mendidik. Fairytales are always about a hot beautiful princess met her prince charming and they ended up with true love kiss and a prefect happily ever after. A movie should tells us about real life that is oftenly hard, or bitter. Begitu kira-kira kata banyak orang.

But I’m not fully agree.

Life is hard, it is. Tapi justru karena itu aku suka nonton film-film tersebut. That movies make me see everything simply. Aku jadi lebih semangat. Seolah-olah dengan nyanyi-nyanyi sama tupai dan kelinci semuanya akan jadi baik-baik saja. Dengan rajin membersihkan rumah dan patuh pada ibu tiri yang jahat mungkin nantinya akan bisa ketemu pangeran tampan.

Banyak orang bilang kalau fairytales itu cengeng. Cinderella ga mau usaha buat lepas dari kungkungan ibu tirinya. Pangeran-pangeran di dongeng juga jatuh cinta gara-gara wajah para putri itu cantik-cantik. Mana mungkin pangeran-pangeran itu mau kalo Belle jerawatan. Atau gendut. Atau sakit cacar. Dan banyak lagi komentar-komentar “tidak suka” lainnya.

But, I think, that is so not the point. Buatku, inti dari semua fairytales itu adalah untuk see everything positively. Untuk kita tidak menenung orang lain supaya kalau jari orang tersebut tertusuk jarum pemintal dia akan tertidur selamanya. Biar kita tidak memberikan apel beracun pada orang yang kita benci. Blah blah blah. Pangeran yang digambarkan ganteng banget atau putri yang cantik dan punya banyak gaun indah itu hanya pemanis, tambahan detail.

People who don’t like fairytales maybe think of that details too much. Kebetulan aku bukan pemikir, jadi aku suka-suka aja sama fairytales.

Tapi mungkin semua tergantung selera film masing-masing orang juga. Mungkin ada orang yang nggak bisa nonton Beauty and The Beast tanpa muntah di tempat. Ada juga orang yang paling hobi nonton film horor. Atau bahkan mungkin ada orang yang suka dengan ending film yang menggantung (misal kalo di film thriller semua tokohnya mati terbunuh dan pembunuhnya masih berkeliaran bebas). Yah, setiap orang kan beda-beda.

But I do like fairytales. Hehehee.

  1. Beauty and The Best



Ini film kartun Disney favoritku. Aku suka karakter Beast-nya yang galak-culun-baik hati. And Belle saw it through his monstrous appearance. Aku sekarang juga lagi suka banget ngedengerin Something There, ost-nya.

  1. Mulan



Yang ini favorit kedua. Shang is so hot with his sixpack stomach all over the movie. Haha. Ini film yang emansipatif. Like it.

  1. Tarzan



Hmmm, yang ini bukan favorit ketiga kok. Ngacak aja. Favoritku cuman dua diatas. Lainnya aku suka semua. Tarzan itu bercerita tentang Tarzan yang merasa tidak diterima. Like he doesn’t belong in there. Kemudian Tarzan ketemu Jane yang sama-sama manusia dan jatuh cinta and finally found where he belongs to. Nice.

  1. Lion King




Kalo Lion King menurutku ceritanya keluarga banget. Simbanya ganteng. Seingatku aku nangis pas pertama kali nonton Lion King. Hehee.

  1. Cinderella



Ini kayanya film Disney yang pertama kali aku tonton. Aku suka di bagian Cinderella-nya tetap ceria walaupun terpaksa tidur di loteng dan jadi maid di rumahnya sendiri.

  1. Little Mermaid



Aku agak kesel sama pangeran yang disini. How come he didn’t realize that the mute girl is the one who saved him? Fool. Aku suka sama Sebastian dan Flounder. Mereka setia banget ngejagain Ariel sampe akhir.

  1. Sleeping Beauty



Menurutku ini karakter princess yang paling cantik. With golden colored hair and red rose lip. Rambutnya ikal panjang keemasan, matanya lancip. Wiihh. Prince Phillip juga kul abis. Hahaha.

  1. Snow White



Ini yang paling aku agak nggak suka. Mungkin karena ini kartun Disney klasik yang pertama kali yah, jadi gambarnya yang paling simple agak kurang bagus, hehe. Udah mana pangerannya cuman muncul awal-awal sama akhir-akhir doang buat nyium si Snow White. Lah, gampang bener yah. Begitu muncul lagi langsung nyium. Hahahaa.

  1. Aladdin



Aku lupa judul lengkapnya, soalnya cuman nonton sekali. Aku paling suka sama Rajah, macan peliharaannya Jasmine, ganteng. Aku juga suka sama karpet terbangnya, sama si monyet Abu, juga sama Genie.

Kayanya ada film Disney lain yang aku suka. Tapi aku lupa.

Selaen film-film Disney diatas, aku juga suka film animasi-animasi jaman sekarang, baik keluaran Disney atau keluaran PH lain. Misalnya Ice Age, Monser Inc, Shrek, Toy Story, de el el. Aku juga suka banget nonton film anak-anak kaya Home Alone 3, George of The Jungle, Air Bud, de el el.

Well mungkin dari sini udah ketauan. I AM shallow. I AM naïve. I just like movies with happing ending in it.

Sunday, June 7, 2009

Roller Coaster Mood

Lately my mood has been like a roller coaster. It’s going up and down randomly. It’s like I’m having PMS or something. Right know, I can be laughing blissfully and crying out automatically ten minutes later.

I think it’s because I had so many things on my mind. I’m thinking about many things, simultaneously. I’m thingking about my mom, my dad, my sister, my other sister, my grandma, my aunt, my exam, my money, my assignments, my future, my friends, and then I’m thinking about mom again, dad, blah blah blah.

They stuck up on my head like bees. They sting my head frequently, makes me feel dizzy.

Well, I lost my appetite, too.

Why do things turn out to be so hard when we grow older? Everything seems complicated.

And even ditching class is a big deal for me now.

I miss my family. So much. It’s really really killing me.

For girls, usually their whole world is centred on boys, their lover. But for me, it’s centred on my mom. I could have a very great mood, but that mood would be crashed immediately as I called her, heard her voice, and figured out that she’s sad about anything. Or I could have a broken mood, and then I called her and knew that she’s fine and happy, my mood would rise instantly.

I love her with my whole life. And I miss her so bad.

Wednesday, June 3, 2009

Aku iri

I envy the ones whose families and themselves have been waking up in the morning, prefectly healthy.


I envy the ones whose families are around, all complete.


I envy the ones who have small fortune.


I envy the ones who had met their “the one”.


Is it wrong? To envy?

I AM very very grateful for the things I’ve had, seen, and felt.

But WHY it’s always not enough? Am I greedy?


I always want more. And more. And more.


I want someone. Not only for me. But also for my sister. She’s so frail, fragile, vulnerable. She needs someone. She needs it much more than I do. I am stronger, strong enough to live this hard life all by myself. I hope.


I’ve lived my life. I’d give her arm and leg. If I have to.

I’d give her my one. If I have to.


But I’m not a saint. I wanna have an happily ever after. And I want that for my whole family, too. Would You?Please.

Lamunan Dini Hari

Late at night. I'm still awake. Hmmm. Actually my body is very stiff. I’d been doing my paper from 10pm to 1am. Mata juga udah mulai kiyip-kiyip.

But I still wanna post something on my blog. I wanna write about the five places I wanna visit before I die. And they are:

  1. Jeju Island

Bagi yang doyan nonton drama korea pasti udah familiar banget sama pulau satu ini. Seriiiiiiiiiiing banget disebut-sebut plus sekalian dijadiin lokasi syuting. Berdasarkan pemandangan di drama-drama series tersebut sih, kayanya Pulau Jeju itu indaaaaaaaaaaaaahh bangett. Hope it’ll be my honeymoon spot someday! Amiiiiiiiiiiiiiiin. Aminnya harus kenceng nih, biar kedengeran sama yang diatas. Heheheeee.

  1. Vancouver, Canada



Beda sama Pulau Jeju yang lebih ke arah wisata pantai, Vancouver itu lebih ke arah gunung bersalju. Brrrr. Pengen deh bisa jalan-jalan ke hutan pinus evergreen yang ketutup salju. Sambil agak doa-doa supaya bisa nggak sengaja ketemu Edward Cullen.

  1. Pattaya Beach, Thailand

Nah ini pantai yang konon katanya baguuuuus bangeett. Liat review-nya ditivi sama majalah bikin ngiler. Lautnya jernih dan kayanya pasirnya lembut, jadi pengen guling-guling. Tapi setauku Thailand akhir-akhir ini sering dilanda masalah politik yah? Jadi kayanya turis yang disana jadi ikutan repot. Hmmmm.

  1. Ka’bah



Nah kalo yang ini pengennya bisa pergi sekeluarga. Maunya aku yang nraktir mama papa adek kakak buat ibadah kesana. Hahahhahaaaa. Yaahh, amin aja deeeeehh.

  1. My Own Home Sweet Home




Where I'll be living happily ever after. Amiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiin.





Okay. It’s early morning now. I’ve really got to sleep. I’m so not ditching my class tomorrow. Well, I hope everything’s gonna be just fine.