Tuesday, July 31, 2012

Hormones To Blame

Geez, I was such a melodramatic queen in my last post hahahh. Well, blame the pre menstrual syndrome hormones hahahaa!

I'm in a better mood now. I am not saying that I eventually get over that bloody scandal. Yet. Like I said, it changes the way I feel about them.

For example, I was all excited and planning to make a custom made t-shirt for Breaking Dawn part II. You know, t-shirt yang ada gambar muka yayang Robert gitu dehh haha tapi ga deng, tulisan doang deh. Soalnya kalo foto muka nanti gaada yang mau nemenin aku nonton kalo aku pake kaus kaya begitu hihihii. But now I'm not sure if I wanna watch the movie at all.

And I usually check on E!News and PopSugar all the time but now I don't. And I have to hide my New Moon and Eclipse movie guide because I can't even look at them in the eyes.

I don't wanna judge miss KS but you know what? People always judge. So do I. But I'm not gonna say anything about her. What do I know? I've never been in her expensive shoe.

But yes I have a few words for Robert. Robert baby, you know if you need a shoulder to cry on, mine is all yours.

Monday, July 30, 2012

When I'm No Longer A Twihard

I know maybe most people would think this is silly, stupid even, but I'm reaaaaally sad over the Robsten scandal. Broken hearted. Miserable. Devastated.

When I love something, I'd love it whole-heartedly. And when those things I love don't go the way I want them to be, I'll be (overreactingly) sad. Like when the movies/series I love don't end happily (I once got a really bad mood, feeling miserable almost the whole week when Sirius Black died). Or when the team I support lost in a match. Silly things like that.

I don't expect people to understand. And if you don't understand how I feel, the best you can do is shut the f up.

Thursday, July 26, 2012

Changes How I Feel

"Maybe he's lying," Harry said, opening his eyes again. "Griphook. Maybe Gryffindor didn't take the sword. How do we know the goblin version of history's right?" "Does it make a difference?" asked Hermione. "Changes how I feel about it," said Harry.

J.K Rowling (Harry Potter and The Deathly Hallows - Chapter 25)

Tuesday, July 17, 2012

Robsten's Aww Moments

People have decided how they are going to perceive her. No matter how many times she smiles, they’ll put in the one picture where she’s not smiling.” - Robert Pattinson (on the public's reception of Kristen interview in Vanity Fair's July 2012 issue)
Copied from http://pattinson-mcguinness.tumblr.com/

Monday, July 16, 2012

Robert Pattinson To The Rescue

Moodku lagi ga bagus, jadi aku mau ngoceh. You know, just cut myself some slack.

1. Udah selesai baca trilogi Fifty Shades of Grey. Bahkan udah re-reading hahah. Ceritanya pure drama. Ga kebayang kalo nanti adaptasi filmnya akan jadi tiga film juga. Film yang sekuelnya gitu kan biasanya film action.

Daaann Fifty Shades of Grey is such a bad influence! Di situ tuh banyak banget terlontar swearing words, dan paling sering adalah buck (hurufnya b-nya silakan diganti f hahah). Nahh, kan aku jadi ketularan! Tiap kali ada aku ga sengaja kejeduk, ada barang yang ketinggalan, ada kejadian yang ngeselin, refleksku langsung ngomong: buck! Gituuu ihhh salahin Christian Grey! Walaupun somehow Christian Grey bisa membuat buck menjadi suatu kata yang hot dan sexy. Oh, well.

2. Dulu setelah aku tamat The Hunger Games, aku sempet baca novel dystopian yang direkomendasikan buat penggemar The Hunger Games, yaitu Divergent karangan Veronica Roth. Ini biar dikata reviewnya bagus-bagus (aku belom nemu yang bilang Divergent jelek), tapi aku bilang Divergent itu dead boring lhoooo hahahaa. Aku bahkan ga sanggup baca sampe abis saking bosennya. Biasanya sebosen-bosennya aku sama suatu buku, paling ga biasanya akan aku skimming biar tau endingnya gimana. Tapi ini aku bahkan mau nge-skimming pun ga tertarik hahahh.

Bukan karena tanpa alasan yah aku bosen. Ini karena menurutku ceritanya ga masuk akal. Menurutku ga mungkin dunia itu akan dibagi populasinya berdasarkan sifat individunya. Masa iya, orang-orang pemberani dan nekat dikumpulkan jadi satu dan tinggal bareng, orang penyabar dan pengalah jadi satu juga, orang cerdas dan logis juga gitu. That kind of system is not going to work. It doesn't make any sense. Dari ide ceritanya aja udah bikin keningku berlipat. Dan dari situ mind set ku langsung skeptis sama jalan ceritanya dan ternyata alurnya menurutku lambat dan ga menarik, akhirnya aku boseeeenn dan berhenti baca hahahh.

Ini reaksi yang sama waktu aku nonton film In Time, dimana people stop aging at the age 25 and living time is the currency. Katanya untuk mengatasi ledakan populasi. Well, that kind of system is not healthy. Bukan cuman ga sehat, tapi sakit. Ga mungkin sistem kaya gitu direalisasikan di kehidupan nyata. I can't put it into words but it just doesn't make any sense.

Menurutku, cerita distopian/science fiction yang masuk akal itu misalnya The Matrix (which is by the way awesome) atau Terminator (this one is epic) atau Avatar (well, mind blowing) misalnya. Itu baru masuk akal. Memang sihh, dulu aku juga sama skeptisnya sama The Hunger Games (di awal buku kan rakyat dibelenggu tirani dan ga ada yang ngelawan, which is ga masuk akal, karena menurutku suatu tirani pasti suatu saat akan jatuh. Ga mungkin ga. Tapi kan ternyata malah inti cerita The Hunger Games adalah jatuhnya tirani tersebut kan).

Berhubung reviewnya orang-orang bilang bagus semua, bagus banget malah katanya, well, I might give Divergent another try. But not anytime soon karena mau ada ujian profesi Oral Medicine ugghh.

3. Weekend ini The Dark Night Rises udah mulai diplay lhoo hihii. Semoga bisa nonton deh yahh. Aku suka banget sama film-filmnya Christopher Nolan (aku baru nonton Batman Begins, The Dark Knight, Inception, dan Memento). Semua filmnya yang aku tonton menurutku gilak oke bangettt. Sakit emang si Chris Nolan ini keren banget kalo bikin film ihh!! Ini mau ga mau udah high expectation yahh semoga ga kecewa huhuuh.

4.  And my day's hightlight
Taken from Getty Images by Michael Buckner

Swoon..

Sunday, July 8, 2012

Fifty Shades of Grey

I stated before that I missed Robert Pattinson. Well, still do! Hahaa silly. It all started since I read Fifty Shades of Grey. I knew nothing about the book before. Dan so far gaada yang merekomendasikan buat baca. Tapi aku bolak-balik liat Fifty Shades of Grey disebut-sebut di PopSugar, dan karena aku juga udah selesai baca The Night Circus, jadi baiklahhh mari kita baca.

1. It turned out I really like the book, since the very first page! Tokoh-tokohnya dan ceritanya sangat mengingatkanku sama Twilight Saga! Christian Grey and Anastasia Steele resemble Edward Cullen and Bella Swan sooo muchh! But maybe a lot more intense at some points, ahem. Tadinya aku malah berencana bikin tabel kemiripan antara Fifty Shades of Grey dan Twilght Saga. Tapi, setelah aku tamat baca buku pertama (ini trilogi gitu bukunya), aku langsung google for more informations (aku gamau google sebelom selesai baca karena takut ga sengaja baca spoiler), it turned out ternyata Fifty Shades of Grey is based on Twilight Saga. It even initially started out as fan fiction of The Twilight Saga. Pantesaaan mirip abis sama Twilight yaaa dan pantesaaan aku sukaa hahahahahahaha.

Fifty Shades of Grey
Tapi entah kenapa, aku agak sedikiiiiiit kecewa begitu tau kalo Fifty Shades of Grey ternyata emang terinspirasi dari Twilight. Yah tapi tetep aja aku semangat bacanya. Malah gabisa berenti baca sampe hampir jam tiga pagi. Itu aja terpaksa berhenti baca dan tidur karena besokannya ada ujian Radiologi. The last books that successfully kept me up all night reading are The Hunger Games trilogy. Yah walaupun ada sebagian dari Fifty Shades of Grey that I'd rather skim it than read it. You know, the explicit part. Ugh.

Sekarang lagi jalan baca buku keduanya nih, tapi aku mulai agak bosan karena jalan ceritanya mulai monoton menurutku. Semoga ga mengecewakan yaah sampe akhir buku ketiga karena aku terlanjur berharap banyak sama buku ini huhuu.

Dan akan segera dibuat versi film dari buku ini. Sebenernya aku merasa Robert Pattinson dan Kristen Stewart akan sangat amat cocok jadi Christian Grey dan Anastasia Steele. Tapi kok membayangkan Robert jadi Christian Grey and imagine him visualizing those explicit scenes, well, I don't think I'm gonna like it. And thank God, the author of the books E.L James recently stated there will be no Robert Pattinson and Kristen Stewart. Alhamdulilahh! Sedang banyak rumor siapa yang akan jadi Christian Grey dan Anastasia Steele. Mungkin aku akan mendukung Ian Somerhalder kali yah. Sedangkan untuk Anastasia Steele aku ga kepikir siapa yang cocok.

2. Nah tapi kan aku jadi terlanjur kangen kan yahh sama Robert Pattinson. Akhirnya aku memutuskan untuk nonton film-filmnya Robert selain yang Twilight. Aku dari dulu enggan nonton Robert diluar Twilight karenaaaaa... aku ga rela ngeliat Robert sama wanita lain hahahaha konyol yaaahh. Ngeliat Robert di film lain itu perasaannya sama kaya kalo liat Fernando Torres pindah klub ke Chelsea. Sakit hati. Hahaaha.

Aku nonton yang Bel Ami dan Remember Me. Maunya nonton yang Waters of Elephant juga, tapi ga dapet. Dan ternyata nonton Robert di film lain is not as bad as I thought it would be. Dua hal yang aku sadar begitu nonton Robert di film lain. Pertama, aktingnya Robert masih belom begitu bagus yaaa ternyataaaa haahaha. Kedua, udah ga bisa dipungkiri kalo Robert emang ganteng bangeeeeettt! Excruciatingly breathtakingly handsome! *lap iler* His voice is like the softest velvet.

Dan karena malem minggu kali ini nganggur, huhu, I spent the night searching every video of Robert I can find in the internet hahaa. Aku udah tau sihh, kalo sebenernya mukanya Robert itu kalo lagi off screen keliatan tengil banget gituu! Coba kalo doi ga pernah jadi Edward Cullen yang ekspresinya bisa caressing gitu, mungkin aku akan ga suka sama Robert hihii.

Tapi setelah ngeliat macem-macem video, aku jadi ngerasa kasian. Bayangin kemana-mana diikutin paparazzi! Ke bandara, jalan ke minimarket, ke butik, nonton konser, semuaaaaanya diiringi kilatan blitz. Aku mau ikutan kesel ke paparazzi, tapi nanti jadi gabisa liat foto dan kabar terbarunya Robert. Dilema huhu.

Ah, gotta go now.

Saturday, July 7, 2012

The Night Circus feat The Amazing Spiderman

Whoaa there's so much I'd like to write. Okayy.. slow down. Paling pertama tentang buku yang baru aku tamatin baca setelah The Wind-Up Bird Chronicle, yaituuuu The Night Circus karangan Erin Morgenstern.

1. The Night Circus

The Night Circus (goodreads)


Cover-nya baguuuss dan reviewnya juga bagus jadi aku tertarik baca. Kesan pertama baca halaman-halaman awal buku ini adalah flavor-nya mirip waktu aku baca Stardust karangan Neil Gaiman. Mungkin sedikit mirip Harry Potter, tapi menurutku lebih mirip Stardust sihh.

Ceritanya tentang magicians, the wonders inside an odd circus that opens only when the sun is down, and a mysterious challenge. Deskripsi tentang sirkusnya bagus dan detail banget, seolah-olah bisa benar-benar menghirup wangi apel karamel yang dijual di Le Cirque des RĂªves.

Karena banyak yang bilang bagus, otomatis ekspektasiku jadi tinggi dong. Ceritanya sebenarnya oke dan menarik, tapi sayangnya lambat dan kurang berkembang. Malah menurutku ceritanya gaada klimaks-nya. Seperti misalnya Harry Potter, yang di bab-bab akhir pasti bagian paling tegang dan seru. Alurnya yang maju-mundur juga agak membuat bingung, jadi harus diperhatikan sekarang lagi baca cerita yang tahun berapa. Lalu tidak ada tokoh antagonis di The Night Circus. Padahal yang bikin suatu cerita jadi seru kalau ada tokoh jahat kan yahh.

Kalau mau baca buku ini, you better put your expectation low. Bagus kok ceritanya, apalagi kalau baca The Night Circus setelah baca The Wind-Up Bird Chronicle, wihhh langsung terasa segar di otak hahahahaa. Tapi emang beda level sih kalau dibandingkan sama Harry Potter yang epic!

Dan ada berita katanya The Night Circus akan dibuat versi filmnya! Well, we'll see about that :D

2. Yang kedua, aku tadi baru nonton The Amazing Spiderman!!

The Amazing Spiderman
 Well, awalnya aku ga gitu tertarik nonton The Amazing Spiderman karena pemain utama (Tobey Maguire dan Kirsten Dunst) dan sutradanya (Sam Raimi) diganti semua. Spiderman itu salah satu superhero favoritku, terutama pas di Spiderman 2, itu aku sukaaaaaa bangetttt!! Makanya aku kurang tertarik nonton The Amazing Spiderman, karena takut filmnya ternyata jelek. Apalagi semenjak denger kalo Peter Parker akan diperankan sama Andrew Garfield yang mana aku engga suka haha. Aku ga suka karena menurutku mukanya si Andrew Garfield ini tengil banget, jadinya aku skeptis dia bisa memerankan Peter Parker yang cutey nerd itu.

Tapiiii berhubung orang-orang dimana-mana pada ngomongin The Amazing Spiderman kan aku jadi merasa ga gaul gitu kalo ga nonton hahahahaa. Akhirnya yawess nonton.

Dan ternyata aku tidak dikecewakan karena filmnya baguuss! Ceritanya dibuat an entirely different story dari trilogi Spiderman sebelumnya, jadi ceritanya bukan lanjutan dari trilogi sebelumnya itu. Disini Peter Parker masih SMA dan ceweknya bukan the red head Mary-Jane Watson tapi the blonde Gwen Stacy. Karena Peter-nya masih SMA, Spiderman disini terlihat lebih kekanakan. Banyak scene Spiderman beraksi sambil pake tas ransel karena lagi pulang sekolah hahahaa lucu bangettt.

Diluar dugaan ternyata Andrew Garfield dimataku cocok jadi Peter Parker, disini mukanya ga tengil ngeselin gitu hihi. Di Twitter, banyak cewek yang tiba-tiba ngefans sama Andrew Garfield gara-gara abis nonton The Amazing Spiderman. Aku? He's cute, alright. But not in the hot-sexy way.  Jadi aku biasa aja sama doi hihii.

Di The Amazing Spiderman, jokes-nya dapet, action-nya dapet, special effects-nya dapet banget. Kalau emotional conflict-nya aku bilang bagus sih, tapiiii masih kalah kalo dibanding Spiderman dan Spiderman 2 (Spiderman 3 menurutku ga gitu bagus), yang dimana misalnya di Spiderman, bisa membuatku bisa merasakan rasa bersalahnya Peter karena tanpa sengaja membuat Uncle Ben terbunuh. Adegan favoritku di Spiderman 2 yaitu waktu Spiderman menyelamatkan penumpang on a speeding train sekuat tenaga dan adegan runaway bride-nya Mary-Jane.

Ada beberapa hal yang mengusikku di The Amazing Spiderman. Pertama, kenapa out of the blue, the good man Curtis Connor jadi jahat? Masa cuma gara-gara serumnya doang. Harusnya menurutku (gile sotoy abis ya akuuu hihihihii) ada background story-nya dulu kenapa dia jadi jahat, jangan cuma gara-gara serum. Terus, aku heran deh, kenapa Peter memilih membuka identitasnya sebagai Spiderman ke Gwen, padahal menurutku (yak, sotoy lagi) orang yang paling berhak lebih dulu tau adalah Aunt May! Dan yang terakhir, what the hell happened to Peter's father?? Sampe akhir film tetep ga paham deh aku ayah dan ibunya Peter kemana.

Yah itu aja sik yang ngeganjel di The Amazing Spiderman. Aspek lainnya memuaskan! Boleh lah kasih bintang empat hihihiii.

Ah, sebenernya masi pingin nulis tentang buku yang sedang aku baca (I like this book very much!), tapi aku belom selesai baca, nanti deh kalau udah tamat aja. Terus aku juga mau cerita that somehow I'm missing Robert Pattinson. I knoooww, ga waras emang, kangen kok sama selebritis hahahh. Well, we'll get to that later. Daaan tentang kesukaanku terhadap film India hahahahaa.

But since I really need a good solid eight hours beauty sleep, I better hit the sack now!