Wednesday, June 27, 2012

Review: The Wind-Up Bird Chronicle

Aku akhirnya selesai juga baca buku iniii: The Wind-Up Bird Chronicle karangan Haruki Murakami.

The Wind-Up Bird Chronicle


Aku pertama kali kepingin baca buku ini gara-gara rekomendasi dari orang yang booklist-nya oke punya dan katanya buku ini bagus banget. Aku langsung tertarik dong ya. Waktu liat nama pengarangnya, Haruki Murakami, entah kenapa aku mengira beliau ini orang Indonesia lho. Dan kepikir, "Wah, orang Indonesia nulis buku bahasa Inggris." Tapi begitu mulai baca, liat nama tokoh-tokohnya, nama setting tempatnya, ealahhh, orang Jepang toh hahahaa.

To be honest, this is the most (I can't find any other word to describe it) bizzare story I've ever read. Kalau disuruh bikin sinopsis ceritanya, aku ga akan bisa saking bingungnya. Kalau ditanyain bizzare gimana, aku juga ga akan bisa menjelaskan. Harus baca sendiri deh biar nangkep bizzare-nya dimananya. Misalnya nih, aku pikir ohh drama yah. Agak tengah, eh horor ya ini?? Ke tengah lagi, lho kok ada sejarah perang di Jepang yaa. Dan banyak sekali moments where I was like, "...... oh-kaayy". Atau, "Ini apa maksudnya yaaa..", atau juga "What the..??". Daaan, kalau disuruh menentukan genre cerita buku ini apa, aku pasti langsung garuk-garuk kepala. Bingung.

Aku juga sering kali mimpi buruk setelah baca bab-bab yang ada horornya itu. Horornya lebih serem dari pembunuhan di Sherlock Holmes (yang biasanya aku mimpi buruk abis baca Sherlock Holmes, hihi cupu). Tapi ini mimpi buruknya much worse daripada waktu baca Sherlock Holmes deh. Sampe kadang-kadang aku ga berani baca kalau lagi dikamar sendirian.

Yang membuatku bertahan baca sampai habis adalah aku penasaran banget-banget sama the ending of this very bizzare story. Apa maksud dari semua kejadian-kejadian ganjil didalam buku tersebut. Begitu selesai baca, aku langsung haaaaaaaaaaahhhh lega bangettt! Akhirnya terlepas juga dari buku iniiii hahahahaa. Eh tapi, setelah aku udah tau ending-nya gimana, entah kenapa aku pingin baca ulang lho. Yahh nanti deh kalo ada waktu lagi aku mau baca ulang ahh.

Mungkin emang selera sastraku juga masi level cerita bergambar kali yahh, jadinya otakku ga sanggup baca bacaan yang terlampau filosofis begini hihii. Dan sekarang aku lagi baca buku lain yang menarik! Ga sabar mau nyelesain baca :D

No comments: