Friday, June 12, 2009

Do You Like Fairytales? I do Like 'Em!

Pernah denger cerita Beauty and The Beast nggak? Atau mungkin Cinderella? Sleeping Beauty? Tarzan? I’m sure most of you would say yes.

But if I ask you this: suka sama kisah Beauty and The Beast nggak? Atau Cinderella? Sleeping Beauty? Tarzan? Jawabannya pasti macem-macem. Bisa suka, biasa aja, nggak suka.

I always like fairytales, usually Disney’s. Soalnya yang suka bikin film berdasarkan dongeng ya Disney itu. Cerita-ceritanya menyenangkan, dan aku paling suka film yang bikin orang jadi hepi sehabis kelar nonton.

Tapi banyak yang bilang film fairytales itu nggak bagus. Shallow. Naïve. Tidak mendidik. Fairytales are always about a hot beautiful princess met her prince charming and they ended up with true love kiss and a prefect happily ever after. A movie should tells us about real life that is oftenly hard, or bitter. Begitu kira-kira kata banyak orang.

But I’m not fully agree.

Life is hard, it is. Tapi justru karena itu aku suka nonton film-film tersebut. That movies make me see everything simply. Aku jadi lebih semangat. Seolah-olah dengan nyanyi-nyanyi sama tupai dan kelinci semuanya akan jadi baik-baik saja. Dengan rajin membersihkan rumah dan patuh pada ibu tiri yang jahat mungkin nantinya akan bisa ketemu pangeran tampan.

Banyak orang bilang kalau fairytales itu cengeng. Cinderella ga mau usaha buat lepas dari kungkungan ibu tirinya. Pangeran-pangeran di dongeng juga jatuh cinta gara-gara wajah para putri itu cantik-cantik. Mana mungkin pangeran-pangeran itu mau kalo Belle jerawatan. Atau gendut. Atau sakit cacar. Dan banyak lagi komentar-komentar “tidak suka” lainnya.

But, I think, that is so not the point. Buatku, inti dari semua fairytales itu adalah untuk see everything positively. Untuk kita tidak menenung orang lain supaya kalau jari orang tersebut tertusuk jarum pemintal dia akan tertidur selamanya. Biar kita tidak memberikan apel beracun pada orang yang kita benci. Blah blah blah. Pangeran yang digambarkan ganteng banget atau putri yang cantik dan punya banyak gaun indah itu hanya pemanis, tambahan detail.

People who don’t like fairytales maybe think of that details too much. Kebetulan aku bukan pemikir, jadi aku suka-suka aja sama fairytales.

Tapi mungkin semua tergantung selera film masing-masing orang juga. Mungkin ada orang yang nggak bisa nonton Beauty and The Beast tanpa muntah di tempat. Ada juga orang yang paling hobi nonton film horor. Atau bahkan mungkin ada orang yang suka dengan ending film yang menggantung (misal kalo di film thriller semua tokohnya mati terbunuh dan pembunuhnya masih berkeliaran bebas). Yah, setiap orang kan beda-beda.

But I do like fairytales. Hehehee.

  1. Beauty and The Best



Ini film kartun Disney favoritku. Aku suka karakter Beast-nya yang galak-culun-baik hati. And Belle saw it through his monstrous appearance. Aku sekarang juga lagi suka banget ngedengerin Something There, ost-nya.

  1. Mulan



Yang ini favorit kedua. Shang is so hot with his sixpack stomach all over the movie. Haha. Ini film yang emansipatif. Like it.

  1. Tarzan



Hmmm, yang ini bukan favorit ketiga kok. Ngacak aja. Favoritku cuman dua diatas. Lainnya aku suka semua. Tarzan itu bercerita tentang Tarzan yang merasa tidak diterima. Like he doesn’t belong in there. Kemudian Tarzan ketemu Jane yang sama-sama manusia dan jatuh cinta and finally found where he belongs to. Nice.

  1. Lion King




Kalo Lion King menurutku ceritanya keluarga banget. Simbanya ganteng. Seingatku aku nangis pas pertama kali nonton Lion King. Hehee.

  1. Cinderella



Ini kayanya film Disney yang pertama kali aku tonton. Aku suka di bagian Cinderella-nya tetap ceria walaupun terpaksa tidur di loteng dan jadi maid di rumahnya sendiri.

  1. Little Mermaid



Aku agak kesel sama pangeran yang disini. How come he didn’t realize that the mute girl is the one who saved him? Fool. Aku suka sama Sebastian dan Flounder. Mereka setia banget ngejagain Ariel sampe akhir.

  1. Sleeping Beauty



Menurutku ini karakter princess yang paling cantik. With golden colored hair and red rose lip. Rambutnya ikal panjang keemasan, matanya lancip. Wiihh. Prince Phillip juga kul abis. Hahaha.

  1. Snow White



Ini yang paling aku agak nggak suka. Mungkin karena ini kartun Disney klasik yang pertama kali yah, jadi gambarnya yang paling simple agak kurang bagus, hehe. Udah mana pangerannya cuman muncul awal-awal sama akhir-akhir doang buat nyium si Snow White. Lah, gampang bener yah. Begitu muncul lagi langsung nyium. Hahahaa.

  1. Aladdin



Aku lupa judul lengkapnya, soalnya cuman nonton sekali. Aku paling suka sama Rajah, macan peliharaannya Jasmine, ganteng. Aku juga suka sama karpet terbangnya, sama si monyet Abu, juga sama Genie.

Kayanya ada film Disney lain yang aku suka. Tapi aku lupa.

Selaen film-film Disney diatas, aku juga suka film animasi-animasi jaman sekarang, baik keluaran Disney atau keluaran PH lain. Misalnya Ice Age, Monser Inc, Shrek, Toy Story, de el el. Aku juga suka banget nonton film anak-anak kaya Home Alone 3, George of The Jungle, Air Bud, de el el.

Well mungkin dari sini udah ketauan. I AM shallow. I AM naïve. I just like movies with happing ending in it.

2 comments:

Handika Aditya said...

Perspektif yang 'smart' lolita!

Memang benar, People who don’t like fairytales maybe think of that details too much. Untuk menikmati sesuatu ga melulu harus dengan mikir terlalu detil kan? cukup duduk santai aja sambil makan lolipop & minum chocochino.

keep blogging & follow me back! ;p

Nona Lolita Theobroma said...

hahahaaa..baru kali ini ada yg muji gw smart...jadi malu gw..hahahahaaaa...

anyway thanks udah mau baca tulisan gw yang suka ga pnting..heheheee...